17 Sep 2008

Matematika Itu Mudah

MIRACLE MATH
Drs. Matrisoni

Matematika itu Mudah
Matematika itu mudah. Benarkah? Sebab faktanya cukup banyak murid sekolah di berbagai tingkat baik SD, SMP hingga SLTA dan perguruan tinggi yang menjadikan matematika sebagai pelajaran yang mematikan. "Padahal, matematika itu mudah dan menyenangkan


Hebat matematika bukan berarti mampu menghitung cepat, bahkan dalam hitungan detik. "Yang paling penting itu adalah memahami konsep matematika itu sendiri serta merangsang kreativitas berpikir. Kalau cuma ingin menghitung cepat, modal kalkulator saja cukup,. Itu sebabnya, dalam metode MIRACLE MATH yang sedang dikembangkan saat ini, anak sejak dini diajarkan konsep dan logika berpikir yang tepat.
Kemampuan otak manusia tak sekadar menghitung cepat, itu hanya sebagian kecil saja. Masih banyak kemampuan otak lainnya yang perlu dikembangkan, salah satunya mengembangkan kreativitas berpikir. "Nah, kreativitas itu bisa timbul kalau seseorang memiliki dasar berpikir yang kuat.
Dengan sistem bermain sambil belajar, menjadikan matematika adalah pelajaran yang menyenangkan. "Anak tahunya diajak bermain, padahal dalam permainan itu disisipi konsep berhitung," .
Sebagai contoh, anak diminta melemparkan anak panah ke sebuah sasaran tembak. Anak diharuskan mengumpulkan nilai sebanyak-banyaknya sesuai dengan angka yang berhasil dibidik. "Nah, dalam permainan itu anak secara tidak sengaja juga belajar berhitung. Tapi dia sangat senang,".
Dengan cara ini, anak tak perlu lagi belajar matematika. "Sebab anak akan kecanduan sendiri, dan dialah yang meminta untuk belajar matematika,".
Namun, mengapa banyak orang membenci matematika? "Paradigma salah mengenai matematika ini sebagian besar dipicu proses pembelajaran matematika di bangku sekolah. Tidak mungkin suatu hal terjadi tanpa sebab. Bangku sekolah tempat kita mengenal matematika memegang peranan dalam hal ini terutama TK dan awal-awal sekolah dasar," . Kebanyakan peserta didik menerima pelajaran secara pasif, mereka juga mempunyai kecenderungan menghapal pelajaran ini. "Selain itu, matematika kerap disampaikan dengan cara abstrak atau visual, sehingga hanya anak tertentu saja yang bisa menerima, sedangkan anak yang mempunyai gaya belajar berbeda akan mengalami kesulitan,".
Ketika anak megalami kesulitan dan membuat kesalahan, biasanya kemudian diberi label tidak bakat matematika, ceroboh, kurang teliti dan sebagainya. Dan yang ekstrem anak dihukum! "Dan yang lebih parah lagi adalah jika anak tidak bisa kemudian dileskan, tetapi supaya nilainya bagus, lesnya harus pada gurunya. Ini adalah suatu pembodohan masyarakat!" .
Untuk itu, mempelajari matematika, terutama untuk anak TK dan SD, harus diajarkan dengan benda konkret atau nyata. Ini membuat otak merekam semua informasi melalui berbagai jalur, baik itu auditori, visual, dan kinestetik. "Dengan cara ini, anak sendirilah yang akhirnya menentukan jalur pemasukan informasi mana yang dapat ia pergunakan. Cara ini memang tidak mudah diterapkan mengingat guru harus mengerti teori mengenai cara kerja otak, teori gaya belajar, teori kepribadian dan teori psikologi praktis, serta manajemen kelas dan komunikasi,".
Di samping hal-hal tersebut di atas, bahasa bawah sadar guru juga harus diperhatikan. Karena ini akan tertangkap pikiran bawah sadar peserta didik. Dan ini, hampir tidak pernah diungkap karena tidak banyak yang tahu,".
Dengan Miracle Math, konsepnya akan diubah ditambah lagi dengan kemasan unik dalam penyampaiannya,serta keunikan dalam matematika sehingga membuat anak-anak yang meminta-minta untuk belajar matematika, dan anak tidak perlu dipaksa untuk belajar matematika.
Tak hanya itu, dalam Miracle Math anak-anak dibuat secara tidak sadar menyenangi matematika dan akhirnya merekalah yang nantinya meminta untuk belajar lagi dan belajar lagi. "Bukankah itu teknik motivasi yang paling jitu. Buatlah seseorang melakukan sesuatu seolah-olah itu adalah kemauannya padahal itu adalah kemauan kita juga,".
Selama ini jika menyangkut belajar selalu orang dewasa yang meminta anak-anak untuk belajar. Bukankah jauh lebih baik jika kita menimbulkan suatu rangsangan tertentu sehingga anak-anaklah yang meminta-minta untuk belajar?
Ditambah lagi aspek psikologis yang menjadi titik berat Miracle Math sangat kental dengan sentuhan psikologis praktis yang bisa membangkitkan perasaan positif dalam diri anak-anak, anak akan percaya diri, kagum dengan kemampuan sendiri,serta anakakan merasa matematika itumudah, menarik serta banyak trik-trik sederhana yang mempermudah mempelajari matematika..
"Anak-anak akan merasa dirinya mampu dan harga dirinya tinggi. Jika harga dirinya tinggi maka secara otomatis cepat atau lambat dia akan mempunyai nilai baik. Jadi yang dipentingkan di sini bukan hanya melulu bisa mengerjakan hitungan dengan cepat. Karena toh suatu saat akhirnya pakai kalkulator juga. Ada hal yang jauh lebih penting untuk dibina daripada hanya sekadar bisa menghitung cepat yaitu membangun kemampuan berpikir dan konsep diri positif. Inilah yang dibawa terus sampai dewasa,".
(dari berbagai sumber.* )

Tidak ada komentar: